Menentukan bahan atap yang sesuai sangat penting untuk menjaga keamanan serta kenyamanan rumah dalam jangka panjang. Dari berbagai pilihan yang tersedia, atap UPVC vs atap spandek sering menjadi bahan pertimbangan. Keduanya dikenal kuat, tapi perlu diuji lebih jauh untuk mengetahui mana yang lebih tahan terhadap panas, hujan dan angin kencang.

Perbandingan Dasar Atap UPVC vs Atap Spandek
Atap UPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) adalah material atap yang terbuat dari polivinil klorida tanpa kandungan plastik tambahan. Formula ini membuatnya bersifat kaku dan sangat stabil. Material UPVC dirancang khusus untuk bertahan terhadap terpaan sinar ultraviolet, hujan asam dan korosi. Menjadikannya pilihan yang populer untuk wilayah beriklim tropis.
Sementara itu, atap spandek terbuat dari lembaran logam, biasanya baja ringan, yang dilapisi dengan campuran aluminium dan seng dikenal sebagai galvalume atau lapisan galvanis untuk memberikan perlindungan terhadap karat. Atap ini dikenal dengan bentuk gelombangnya yang khas.
Menguji Ketangguhan Terhadap Cuaca
Cuaca ekstrem tidak hanya tentang hujan dan panas, tetapi juga tentang kelembapan, polusi, dan daya tahan jangka panjang. Berikut adalah perbandingan atap UPVC dan spandek berdasarkan aspek-aspek pentingnya.
1. Ketahanan Terhadap Korosi dan Karat
Dalam hal ini, genteng UPVC lebih unggul. Karena bahannya adalah plastik yang telah diformulasi secara khusus, atap UPVC tidak dapat berkarat. Ia juga sangat tahan terhadap efek korosif dari polusi industri dan hujan asam.
Sebaliknya, atap spandek, meski memiliki lapisan pelindung, tetap berbahan dasar logam. Jika lapisan pelindung ini tergores atau rusak, baja di bawahnya menjadi rentan terhadap karat.
2. Kemampuan Isolasi Panas dan Suara
Struktur berongga dari atap UPVC menciptakan kantong udara yang berfungsi sebagai penghalang panas dan peredam suara yang efektif. Hasilnya, ruangan di bawahnya terasa lebih sejuk dan tenang, bahkan saat hujan lebat.
Atap spandek, dengan material logamnya, merupakan konduktor panas yang baik. Ia cenderung menyerap dan meneruskan panas matahari, membuat ruangan di bawahnya menjadi lebih gerah. Selain itu, suara hujan yang menghantam permukaan logam juga menimbulkan suara yang mengganggu.
3. Daya Tahan terhadap Sinar UV
Genteng UPVC berkualitas tinggi diperkuat dengan stabilizer UV pada formulasi bahannya. Ini membuatnya tidak mudah menguning atau memudar warnanya dalam jangka waktu yang lama. Meski terpapar matahari terus-menerus.
Pada atap spandek, warna bergantung pada lapisan cat yang diaplikasikan pada permukaan logam. Lapisan cat ini pada beberapa produk bisa lebih rentan terhadap pemudaran setelah bertahun-tahun terpapar cuaca.
4. Kekuatan Menahan Beban dan Benturan
Atap spandek unggul dalam kemampuan menahan beban berat karena sifat alami material logamnya. Ketebalannya yang berkisar antara 0.23 mm hingga 0.5 mm tidak menghalanginya untuk memiliki daya tahan struktural yang baik.
Di sisi lain, atap UPVC umumnya memiliki ketebalan yang lebih besar, seringkali hingga 10 mm, yang memberikannya kekuatan yang baik. Namun, material ini bisa lebih rentan terhadap retak atau pecah jika mengalami benturan keras dari benda tajam, seperti dahan pohon jatuh.
Berdasarkan review @marchitectpurwokerto yang dibagikan di YouTube channelnya, UPVC memberikan banyak keuntungan bagi pemilik rumah. UPVC lebih unggul dalam hal ketahanan terhadap cuaca ekstrem serta mampu meredam suara hujan dengan baik. Selain itu, atap UPVC memiliki sistem sambungan yang rapat, sehingga risiko bocor jauh lebih kecil. Dari segi kenyamanan, genteng UPVC juga unggul dalam menahan panas. Namun, sebelum membeli, harga perlu dipertimbangkan karena biayanya cenderung lebih tinggi dibandingkan material lain.
Jika mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan atap UPVC vs atap spandek dengan baik. Pemilik rumah dapat memutuskan mana yang lebih mampu melindungi hunian. UPVC dengan keunggulan isolasi dan ketahanan korosinya atau spandek dengan kekuatan dan harganya yang terjangkau. /Fitri